Skip to content Skip to footer

Menuju Kerja yang Bermartabat: Workshop PKB di Yogyakarta Satukan Serikat Buruh Sektor Kelistrikan di PT HPI

Selama dua hari penuh, di Yogyakarta, 26-27 Juli 2025, para pengurus/pemimpin dari dua serikat—SBA SERBUK PT Haleyora Powerindo dan PUK SPEE-FSPMI PT HPI—mengikuti Workshop dan Pertemuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang difasilitasi oleh Public Service International (PSI).

Peserta mengikuti workshop secara aktif dan antusias. Tak sekadar mendengarkan, mereka terlibat dalam diskusi-diskusi kritis yang memperkaya pemahaman kolektif tentang makna dan strategi perjanjian kerja bersama. Workshop ini bukan hanya forum pelatihan teknis, tapi juga ruang reflektif yang mengulas sejarah panjang perjuangan serikat pekerja dan PKB—baik di tingkat global maupun dalam konteks unik Indonesia.

Bagi sebagian orang, PKB hanyalah kumpulan pasal tentang jam kerja, upah, dan cuti. Namun, bagi peserta workshop ini, PKB adalah peta jalan menuju hubungan industrial yang setara dan bermartabat. Slamet Riyadi, Sekretaris Umum SPEE, menyebut workshop ini sebagai kelanjutan dari sesi pengorganisiran sebelumnya dan menegaskan pentingnya kesungguhan dan keseriusan. “Ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah rencana strategis kita untuk kesejahteraan pekerja yang semakin baik,” ujarnya.

Nada serupa disuarakan Muhammad Husain Maulana, Sekjend Federasi SERBUK Indonesia. “Kolaborasi antar serikat harus terus diperdalam. Dari diskusi ke strategi. Dari strategi ke kesepakatan. Dari kesepakatan ke realisasi PKB yang konkret.”

Indah Budiarti, Project Coordinator PSI, juga menegaskan dalam kata pembuka bahwa pertemuan ini adalah tindak-lanjut dari pertemuan pengorganisasian tahun lalu yang bertujuan untuk menambahkan jumlah anggota, dan tahun ini kedua SBA dan PUK HPI bekerja bersama kembali untuk mewujudkan pencapaian hak untuk perjanjian kerja bersama. Hasil dari pertemuan ini adalah kedua serikat mampu mempersiapkan draft PKB.

Rangkaian materi pun dirancang secara kolaboratif. Zaenal Arifin dari Komite PKB Federasi SERBUK dan Yoga Aditya dari PUK SPEE-MKP membuka sesi dengan berbagi pengalaman menyusun PKB. Lalu Suherman dari Departemen Pendidikan PP SPEE mengajak peserta membedah kekuatan dan tantangan melalui analisis SWOT. Mahfud Siddiq dari FSPMI menjelaskan fondasi hukum dan struktur penyusunan PKB, sementara Husain dari SERBUK memaparkan urgensi PKB sebagai kekuatan serikat buruh. Diskusi berlangsung dinamis, penuh semangat, dan diselingi refleksi mendalam.

Salah satu komitmen utama yang disepakati adalah memperluas pengorganisasian anggota. Mengingat jumlah pekerja di PT HPI mencapai lebih dari 41.000 orang dan sebagian besar belum tergabung dalam serikat, kampanye perekrutan akan digencarkan secara sistematis. Karena tanpa keterlibatan luas, perjuangan untuk tercapainya PKB yang adil tidak akan menemukan kekuatannya.

Lebih dari sekadar dokumen kerja, PKB dalam pandangan para peserta adalah simbol keberanian untuk menegosiasikan masa depan. Ke depan, pengorganisiran anggota akan lebih dimaksimalkan untuk mencapai nilai tawar yang strategis bagi serikat pekerja untuk membuka perundingan PKB bersama manajemen.

Penyempurnaan draft PKB demi mengakomodir kepentingan pekerja menjadi rencana tindak lanjut yang disepakati dalam workshop kali ini, dan bila saat perundingan tiba kita telah siap dengan draft yang paling baik yang bisa disusun.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Public Services International - Indonesia Project

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca